Senin, 12 September 2011

JEMURAN KENZIE

Sunday, 11th September 2011

     Hari ini, sejak subuh hingga sore cuaca terasa sangat dingin (bahkan tidak perlu menyalakan AC seharian) dan matahari tidak tampak sedikitpun, seperti hendak mengajukan cuti untuk hari Minggu ini. Banyak jemuran baju, popok, sarung tangan, sarung kaki, kain lampin, dan kain bedong Kenzie yang tidak kering, padahal sudah dijemur sejak jam 9 pagi hingga jam 2 sore. Meskipun jemuran susah kering, Kenzie tetap rutin memberikan "tambahan cucian" setiap jam-nya, dan berhubung tempat untuk menjemur cucian Kenzie sudah penuh semua, maka terpaksa sebagian cucian Kenzie dijemur di dalam kamar, tepatnya di gagang lemari baju Daddy & Mommy. Weleh . . weleh . . .

     Hari ini, Kenzie sudah menyusu secara teratur yaitu setiap +/- 2 jam sekali. Apabila belum bangun maka Mommy akan membangunkan Kenzie untuk disusui. Sesuai dengan kata Dr. Afriyan (saat Kenzie imunisasi polio di Eka Hospital kemarin, Saturday, 10th September 2011), Kenzie harus disusui secara rutin 2 jam sekali, paling lama 4 jam, dan jika Kenzie masih tidur harus dibangunkan untuk disusui, jika tidak, Kenzie akan kekurangan cairan. Apabila bayi minumnya sedikit maka tidurnya akan lama, dan apabila minumnya banyak maka tidurnya sedikit. Untuk itu bagi Kenzie yang siklus tidurnya lebih lama harus dibangunkan agar siklusnya berubah. Begitu kata Dr. Afriyan lho nak . . . . :)

Jemuran Kenzie di luar kamar
Jemuran Kenzie di dalam kamar


KENZIE FIRST SMILE

Friday, 09th September 2011

     Sudah genap satu minggu sejak kelahiran putra kesayanganku, Kenzie Raphael Tam. Setiap hari kami lalui dengan mencurahkan seluruh perhatian kepada Kenzie, termasuk Grandma yang selalu sibuk mengganti popok Kenzie. Kalau boleh dibilang, Grandma hampir tidak henti-hentinya mengganti popok Kenzie karena Kenzie selalu memberikan "2nd Round" untuk Grandma. Kenzie selalu menambahkan 1 ronde tambahan setiap kali Grandma selesai mengganti popok (kalau tidak poop yah ngompol), dan terpaksa Grandma sekali lagi harus mengganti popok Kenzie. Pernah suatu kali saat Grandma akan mengganti popok, Kenzie menembakkan "sup jagung" ke badan Grandma. Aunty juga tidak lepas dari sasaran "pistol air" Kenzie. Sebenarnya Daddy juga hampir pernah menjadi korban tembakan "sup jagung" saat sedang menggendong Kenzie, tetapi untunglah saat itu Kenzie masih mengenakan popok & dilapisi kain lampin. (Kalau Kenzie kentut ataupun poop, suaranya nyaring dan "renyah" tidak berbeda dengan Grandpa) Ckckckck . . . , Kenzie . . Kenzie . . . =.=

     Selain ulah di atas, Kenzie ternyata sangat pandai menarik perhatian Grandpa. Saat Grandpa menggendong atau berbicara dengan Kenzie, Kenzie selalu memberikan senyumnya yang sangat manis. Daddy juga mendapatkan senyum manis dari Kenzie. Senyum tersebut merupakan senyum pertama Kenzie sejak dilahirkan. :)

     Oh ya, kemarin (Thursday, 08th September 2011) Daddy meng-upload foto Kenzie di Facebook. Banyak ucapan selamat yang Daddy terima dari teman-teman Daddy, dan banyak juga yang berkomentar bahwa wajah Kenzie mirip dengan Daddy. Tentu saja, like father like son dong. Heheheh . . . .

Note : Kalau Kenzie ingin melihat komentar teman-teman Daddy mengenai Kenzie dan foto Kenzie di album Facebook Daddy, silahkan klik di sini


Kenzie's Smile

Sabtu, 10 September 2011

KENZIE KELUAR DARI RUMAH SAKIT

Sunday, 4th September 2011
      Hari ini, Kenzie sudah bisa keluar dari rumah sakit. Sebenarnya kemarin, Saturday 3th September 2011 Kenzie & Mommy sudah diizinkan untuk keluar dari rumah sakit, tetapi berhubung Mommy masih belum mahir menyusui Kenzie & agar pengobatan Mommy lebih maksimal, maka Grandpa & Grandma menyarankan agar Mommy menambah perawatan 1 hari lagi. Sekarang, Daddy sudah berani menggendong Kenzie dan Mommy juga sudah menguasai cara menyusui yang benar. Hanya saja, sejak dilahirkan Kenzie lebih banyak tidur dan susah dibangunkan untuk disusui. Kenzie hanya bangun apabila popok basah, dan merasa lapar, itupun hanya menyusu sebentar saja, setelah itu tertidur lagi, bahkan suster sampai menggelitiki tapak kaki Kenzie tetap saja tidak mau bangun (Waduuh . . ^^;).

     Hanya ada 1 hal yang masih belum dikuasai oleh Mommy, yaitu cara membedong Kenzie, tetapi untunglah Grandma bisa karena dulu Grandma pernah mengasuh Brother Handoko sejak masih bayi, maka Grandma-lah yang selalu membantu membedong Kenzie agar tetap hangat. Oh ya, Kenzie sangat tidak tahan terhadap udara dingin, setiap kali udara AC didinginkan sedikit saja, maka Kenzie akan bersin. (Pada saat sedang menjalani proses IMD di ruang bersalin, Kenzie juga bersin akibat dinginnya udara AC di sana. Lucu juga mendengar Kenzie bersin, karena sejak dulu Daddy tidak pernah mendengar bayi bersin. Heheheh . . .)

     Sesaat akan meninggalkan rumah sakit, Daddy, Mommy, Kenzie, Grandpa, Grandma, & Aunty menyempatkan diri untuk mengambil foto bersama dengan para suster yang sudah membantu merawat & menjaga Kenzie & Mommy selama berada di rumah sakit, juga tidak lupa untuk berfoto bersama dengan Dr. Andri yang telah membantu agar Kenzie bisa dilahirkan di dunia ini dengan selamat dan secara normal.

Foto bersama dengan para suster Eka Hospital

Foto bersama dengan Dr. Andri Putranda Aswar SpOG

Note :
  • Terima kasih kami ucapkan kepada para perawat di Eka Hospital yang telah dengan sabar dan ramah merawat Kenzie & Mommy-nya selama berada di rumah sakit. (Mungkin kami adalah pasien yang paling banyak memencet bel pemanggil suster pada hari tersebut ^^")
  • Special thanks kepada Dr. Andri Putranda Aswar SpOG yang telah membantu proses kelahiran Kenzie secara normal. (Dr. Andri, diet dikit dong biar lebih keren lagi :D)

Jumat, 09 September 2011

1st DAY WITH KENZIE

Friday, 2nd September, 2011
     Setelah kelahiranmu, banyak sekali teman-teman dari Daddy & Mommy yang datang melihatmu, antara lain dari teman kantor Mommy dan teman vihara Daddy, tetapi orang pertama yang menjengukmu adalah Uncle Amat. Namun saat itu Kenzie sedang berada di ruang bayi yang terpisah dengan kamar rumah sakit tempat Mommy dirawat, sehingga Uncle Amat tidak bertemu dengan Kenzie. Sesaat setelah Uncle Amat pulang, datanglah teman-teman kantor Mommy melihat Kenzie, untunglah Kenzie sudah berada di ruang yang sama dengan Mommy. Malam harinya, teman vihara Daddy, Grandma dari Apit, Uncle, Aunty, & famili Mommy seluruhnya datang mengunjungi Kenzie. (Grandma dari Apit langsung berangkat dari Sei.Apit begitu ditelepon sesaat sebelum Kenzie lahir lho . . ).

     Berhubung masih hari pertama, Daddy & Mommy masih belum berpengalaman dalam merawat Kenzie maka tiap sebentar Daddy memanggil suster untuk membantu. Biasanya pada saat Kenzie nangis karena lapar (Mommy masih belum menguasai posisi menyusui & Kenzie juga masih susah menyusu karena bingung puting), dan juga karena popoknya basah akibat Kenzie buang air kecil & poop. Pada hari pertama Daddy masih belum berani menggendong Kenzie karena Daddy memang tidak pernah punya pengalaman menggendong bayi yang masih belum bisa berjalan, jadi Daddy masih agak takut. Oh ya, sejak lahir Kenzie selalu diberi ASI tanpa tambahan apapun, karena Mommy berniat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pada Kenzie. Tentu saja, pada hari pertama ASI Mommy masih belum begitu banyak tetapi jumlah itu cukup untuk Kenzie.

     Pada malam hari saat tidur, Daddy & Mommy selalu siaga. Begitu mendengar Kenzie "eeek" sekali saja Daddy & Mommy langsung bangun dan melihat Kenzie. Di hari pertama ini, Daddy banyak merepotkan para suster di rumah sakit karena tiap sebentar selalu dipanggil. Hehehehe . . 


KENZIE & MOMMY

KENZIE WITH GRANDPA, GRANDMA, & AUNTY


Kamis, 08 September 2011

WELCOME KENZIE RAPHAEL TAM !

Friday, 2nd September 2011
     Setibanya di rumah sakit Eka Hospital, Mommy segera dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa oleh dokter & perawat. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa memang sudah ada tanda-tanda awal Mommy akan melahirkan, tetapi masih ada tenggat waktu +/- 12 jam hingga benar-benar melahirkan, maka Mommy disarankan untuk kembali pulang ke rumah. Dengan demikian, maka Mommy kembali pulang ke rumah. Setibanya di rumah, kontraksi Mommy kian menjadi, dari 15 menit sekali menjadi 10 menit sekali. Saat jam menunjukkan 02.50 WIB, kontraksi Mommy sudah menjadi 5 menit sekali. Daddy bisa mengetahuinya karena Daddy memberikan jari tangan Daddy untuk dipegang oleh Mommy, sehingga setiap kontraksi datang, Mommy akan meremas jari tangan Daddy. Semakin sakit kontraksi, maka semakin kuat Mommy meremas jari tangan Daddy.

     Melihat pertanda yang sudah semakin dekat dengan kelahiran, maka Daddy kembali membangunkan Grandma agar bersiap-siap kembali ke rumah sakit. Grandma langsung membangunkan Grandpa &Aunty, dan mereka langsung bersiap-siap. Kontraksi Mommy terasa sangat sakit, sampai susah untuk berjalan. Daddy membantu menuntun Mommy turun ke bawah. Setiap terasa sakit, Mommy akan berhenti sejenak dan Daddy memeluk Mommy untuk membantunya agar tetap bisa berdiri. Setibanya di rumah sakit, Mommy langsung diinfus & diantar ke kamar observasi ditemani oleh Daddy & Grandma, sedangkan Grandpa &  Aunty diminta oleh Grandma untuk pulang dan kembali tidur saja. Saat berada di dalam kamar observasi, Mommy terus menerus kontraksi secara berkala, semakin lama semakin kuat (sampai jari tangan Daddy menghitam karena darah tidak bisa mengalir akibat kerasnya remasan tangan Mommy). Daddy sampai menangis saat melihat penderitaan Mommy, saat rasa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi Mommy jadi tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak mengeden, padahal suster rumah sakit memberitahukan untuk tidak boleh mengeden sebelum waktunya melahirkan. Alhasil mulut rahim Mommy menjadi agak bengkak.

     Akhirnya pada jam 5 pagi dokter datang juga, Daddy kaget begitu melihat dokter yang akan menangani proses kelahiran Kenzie. Dokternya gemuk, besar, dan hitam, (Wheeewww . . O.o) namanya Dr. Andri Putranda Aswar SpOG, dokter jaga saat itu (Hajar Aswad?), sedangkan Dr. Elita sedang sakit jadi tidak bisa hadir untuk membantu proses kelahiran Kenzie. Sebagai catatan, biasanya Mommy kontrol kandungan dengan Dr. Haliliarti SpOG, setelah 7 kali kontrol dalam 7 bulan, tiba-tiba susunan dokter di rumah sakit Eka Hospital diganti, sehingga Dr. Haliliarti SpOG tidak lagi praktik di rumah sakit tersebut. Untuk kontrol selanjutnya Daddy & Mommy mempercayakannya kepada Dr. Elita G.A. SpOG. Dr. Elita sangat ramah dan mau berbagi informasi tanpa ditanya, sehingga saat pertama kali dikontrol dengannya langsung ketahuan kalau berat badan Kenzie hanya 2,2kg, padahal normalnya sudah harus 2,5kg, maka Dr. Elita pun menyarankan Mommy untuk makan icecream (kata Mommy :"aseeek") tiap malam selama 2 minggu & itu berhasil meningkatkan berat badan Kenzie pada pemeriksaan berikutnya.

    Kembali kepada Dr. Andri, saat dokter memeriksa posisi Kenzie, ternyata masih dangkal dan belum bisa dilahirkan sehingga Mommy harus menunggu beberapa jam lagi. Dr. Andri juga menyarankan agar Mommy dioperasi Caesar saja karena tulang panggul Mommy sempit. Mengingat sakit yang dialami Mommy jika menjalani operasi Caesar akan menjadi 2x lipat dibandingkan melahirkan secara normal, maka Daddy menolak & meminta agar dokter mengusahakan untuk lahir secara normal saja. Untunglah berat Kenzie saat itu tidak terlalu besar, hanya 2.6kg sehingga bisa dilahirkan secara normal, tetapi harus menunggu sampai Kenzie siap untuk dilahirkan. Selama menunggu, Mommy terus menerus mengaduh. Daddy mencoba menyarankan Mommy  untuk berdoa kepada Lao Mu & Mi Le Fo agar diberi kekuatan untuk melewati proses persalinan ini, serta mengatur nafas sesuai dengan yang pernah dipelajari di buku-buku kehamilan. Detik demi detik terasa sangat lambat berlalu, akhirnya sekitar jam (cencored) suster membawa Mommy ke ruang persalinan. Daddy tahu, bahwa waktu kelahiran Kenzie sudah semakin dekat, Daddy sedikit merasa lega & Mommy juga sudah mulai bisa mengatur pernapasannya. Selama di dalam ruang bersalin Daddy terus berharap agar semua ini cepat berakhir & Kenzie bisa segera dilahirkan. Ketika suster memeriksa posisi Kenzie, ternyata sudah hampir bisa dilahirkan. Grandma segera meyuapi bubur serta minuman teh manis kepada Mommy agar nanti Mommy memiliki tenaga untuk melahirkan Kenzie.

    Sudah +/- 2 jam sejak Mommy masuk ke dalam ruang bersalin, Daddy melihat sudah ada beberapa suster yang masuk ke dalam ruangan bersalin. Salah satu suster kembali memeriksa posisi Kenzie, dan jawabannya membuat hati semakin lega namun juga ada sedikit rasa takut melihat Mommy menghadapi persalinan. Tidak lama kemudian Dr. Andri juga sudah masuk ke ruang persalinan, dan akhirnya persalinan dimulai 5 menit kemudian. Ketika itu, suster mengajari Mommy cara untuk mengeden, dan Mommy sepertinya cepat belajar meskipun dalam situasi yang demikian. Saat mengeden pertama kali, hanya tampak rambut Kenzie. (Daddy terus memberikan semangat & aba-aba kepada Mommy tetapi tidak diketahui apakah Mommy mendengar aba-aba dari Daddy atau tidak) Mengeden kedua kali, tampak sedikit kepala Kenzie, dan yang ketiga, Kepala Kenzie langsung keluar. Dengan cepat & cekatan Dr. Andri mengeluarkan seluruh tubuh Kenzie. Tangisan pertama Kenzie langsung membahana seisi ruang bersalin begitu seluruh tubuh Kenzie keluar ke dunia ini.

    Para suster dengan cekatan membawa Kenzie untuk sedikit dibersihkan, menimbang, mengukur, & kemudian memberikannya kembali kepada Mommy untuk IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Berada di dalam dekapan Mommy, Kenzie terlihat begitu lucu, dan imut, jari-jarimu kecil namun panjang, demikian juga dengan kuku jari tangan Kenzie yang panjang. Baru saja lahir, tetapi Kenzie sudah bisa buka mata dan melihat kesana-kemari, serta sudah bisa menggenggam jari tangan Grandma & Daddy. Begitu suster mencoba untuk mengangkat Kenzie guna memperbaiki posisi saat IMD, Kenzie langsung mengangis karena tidak mau berpisah dari dekapan Mommy, serta jari tangan Grandma. Selama proses IMD, Kenzie selalu mencoba bergerak, tetapi bukan mendekati puting Mommy melainkan bergeser naik atau turun. Kenzie terus dan terus mencoba, tetapi tidak berhasil bergerak banyak dikarenakan tenaga Kenzie yang masih belum begitu besar. Sesekali Kenzie berhenti karena kelelahan dan mencoba lagi (Kenzie bersin saat mencari puting Mommy. Lucunya . . ). Pada akhirnya Kenzie tetap tidak bisa menemukan puting Mommy, dan akhirnya menyerah dengan mengemut keempat jari tangan kanan Kenzie, sampai bersuara pula. (Dulu waktu Daddy dilahirkan hanya mengemut jempol saja, Kenzie malah mengemut empat jari ! Weleh, weleh . . )

    Sebagai informasi, Kenzie dilahirkan dengan panjang 50cm, berat 2,66kg, lingkar kepala 30cm. Kenzie dilahirkan dengan kondisi sehat tanpa kekurangan gizi apapun, dari Daddy & Mommy yang bervegetarian lebih dari 5 tahun. Saat itu Daddy telah bervegetarian selama 12 tahun & Mommy telah bervegetarian selama 8 tahun. Jadi, Kenzie adalah Bayi Vegetarian.
 
    Sebagai catatan kecil, Saat baru saja keluar dari rahim MommyGrandma langsung mengatakan kalau bibir Kenzie mirip dengan bibir Daddy. (Hahaha, tentu saya Daddy's Boy sih). Nama "Kenzie" berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya Raja yang bijaksana (Daddy mendoakanmu menjadi seorang pemimpin yang bijaksana), sedangkan "Raphael" berasal dari bahasa Ibrani yang berarti yang diurapi oleh Tuhan (Daddy mendoakanmu agar senantiasa berada dalam lindungan Tuhan), dan "Tam" adalah marga Daddy yang menunjukkan bahwa Kenzie adalah penerus dari leluhur marga Tam, dengan demikian nama Kenzie Raphael Tam berarti Raja bijaksana yang diberkati oleh Tuhan




At last, welcome my precious son, Kenzie Raphael Tam
Welcome to this beautiful world
Together with Daddy & Mommy, we will create your amazing life history
Always loving you Daddy & Mommy :)

Senin, 05 September 2011

KENZIE DIARIES : PROLOGUE

     Dear blogreaders, mulai saat ini akan ada halaman khusus yang dibuat sebagai diari untuk putra pertamaku Kenzie Raphael Tam, dengan label "Kenzie Diaries". Halaman "Kenzie's Diaries" ini bercerita mengenai keseharian Kenzie yang dimulai dari kisah kelahirannya, dan diusahakan agar diupdate secara berkala. Saya berharap "Kenzie's Diaries" ini kelak dapat digunakan oleh Kenzie untuk lebih mengetahui sejarah hidupnya, yang dilihat dari sudut pandang Saya sebagai Daddy (Ayah)nya, dan agar Kenzie mengetahui betapa besar Daddy menyayangi, mengasihi, serta mencintainya. (Tentu saja, Mommy juga sangat menyayangi, mengasihi, dan mencintaimu Sayang).


Thursday, 1st September 2011 (Sekitar jam 23.30 WIB)
     Kegiatan nonton hingga larut malam sangat jarang Daddy & Mommy lakukan, mengingat Mommy adalah tipe orang yang tidur sebelum jam 22.30 & Daddy tidak diizinkan oleh Mommy untuk tidur larut (paling telat jam 23.15), padahal sebelum menikah dengan Mommy, Daddy adalah tipe orang yang tidur diatas jam 00.00. Saat itu adalah hari libur Lebaran 1432H yang jatuh pada tanggal 30 & 31 Aug. (namun Pemerintah Indonesia mengganti hari Lebaran menjadi tanggal 31 Aug. & 01 Sept.), Daddy mendapat libur dari tanggal 28 Aug. s/d 04 Sept., sedangkan Mommy hanya mendapat libur pada tanggal 31 Aug. & 01 Sept. saja.

     Nah, berhubung Daddy masih dalam masa liburan & kisah film Dream High juga sangat menarik, maka DaddyMommy memutuskan untuk melanjutkan tontonan episode demi episode hingga menjelang tengah malam. Ketika selesai menonton dan hendak beranjak tidur, tiba-tiba saja Mommy memberitahukan kepada Daddy bahwa telah muncul tanda-tanda akan melahirkan. Saat itu DaddyMommy berusaha untuk tidak panik dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sebelum berangkat ke rumah sakit, misalnya memanaskan air untuk menyeduh ginseng, membangunkan Grandpa untuk menyiapkan mobil, menelepon Grandma yang sedang menginap di rumah Great Grandma bersama Aunty (famili yang biasanya tinggal dengan Great Grandma sedang berlibur ke Pulau Sikuai - SumBar), dan mengambil serta melengkapi tas yang berisi keperluan yang akan digunakan di rumah sakit.

     Lama sebelumnya, DaddyMommy telah mempersiapkan segala keperluan yang akan digunakan di rumah sakit & memasukkannya ke dalam tas yang besar, seperti pakaian untuk Mommy & Kenzie, susu formula (antisipasi seandainya ASI tidak keluar) & botol susu Kenzie, dan masih banyak lagi, sehingga saat terasa akan melahirkan, maka tas tersebut tinggal dibawa saja.
Setelah semuanya dilakukan, bersama dengan Grandpa, Grandma, & Aunty, maka Daddy &Mommy pun segera berangkat ke rumah sakit (meninggalkan anjing peliharaan Grandma, (Kitty & Mopi) menjaga rumah,  sedangkan Happy (kucing peliharaan Grandma) ditinggal diluar rumah seperti biasanya).

     Selama di perjalanan (Grandpa yang mengendarai mobil) saat melintasi Jl. Arengka I, kami melihat banyak sekali bronces yang lengkap dengan dandanan & aksesorisnya, berkeliaran di tepi jalan sambil melambaikan tangan pada setiap mobil yang lewat. Selama ini Daddy, Grandpa, & Grandma hanya pernah mendengar mengenai rumor bronces yang berkeliaran di sepanjang Jl. Arengka I, tetapi hari ini kami melihatnya secara langsung. Hmmm . . .  Interesting . . .