Rabu, 24 Februari 2016

Give Yourself a Chance - 给你自己一个机会

Saudara -  saudariku . . .
Masih ingatkah dirimu akan tempat itu?
Tempat yang dulu pernah kita bangun dengan mencurahkan segala perhatian & semangat yang tiada henti.

Tempat dimana saya, Anda, dan saudara-saudari seperjuangan kita untuk kembali.
Sebuah tempat yang hangat, tempat dimana kita senantiasa diterima dengan uluran tangan yang penuh kasih.
Sebuah tempat yang akan selalu menampung seluruh tumpahan isi hatimu hingga tak bersisa, hingga dirimu merasa lega.

Di tempat itu . . .
Seorang Ibu senantiasa menunggu kita untuk dapat berkumpul kembali, dan bercengkrama bersama seperti dulu.
Pelukan yang hangat, tepukan ringan di pundak, punggung untuk bersandar, dan berjuta harapan, akan senantiasa ada di sana untukmu.

Di tempat itu . . .
Masih terkenang jelas dibenakku, bagaimana repotnya Ibu membimbing kita dulunya.
Membimbing anak – anaknya yang nakal, usil, dan penuh ego, hingga kini menjadi anak – anak yang sangat dibanggakannya, sangat dikasihinya, sangat dirindukan olehnya.

Tempat itu adalah Rumah kita . . .

Kini . . .
Penghuni tempat itu telah bertambah, rumah itu sudah menjadi lebih besar.
Banyak adik-adik kita, bibit baru kita, generasi penerus kita , yang masih memerlukan bimbingan,  dan tuntunan dari kita, agar mereka dapat semakin bertumbuh, semakin berkembang, sebagaimana Ibu sering mengayomi kita dulunya hingga kita bertumbuh & berkembang menjadi lebih kokoh.

Kini . . .
Ibu sudah semakin tua, stamina & kekuatannya pun tidaklah seperti dulu.
Sekarang saatnya kita yang meneruskan tugas Ibu untuk membimbing adik-adik kita, agar mereka dapat bertumbuh kokoh & meneruskan tugas untuk membimbing generasi penerus mereka kelak.

Demi adik – adik kita . . .
Penghuni rumah yang dulunya merantau & bergulat dengan berbagai kesibukannya, satu – persatu kini telah mulai kembali berkumpul.
Kembali ke rumah, kembali kepada Ibu, kembali untuk adik – adiknya.

Namun . . .
Anggota keluarga kita belum lengkap tanpa kehadiran dirimu.
Ibu merindukanmu, kami merindukanmu, rumah kita merindukanmu.
Kembalilah . . . , kami menunggumu.
Saya menunggumu.


PS        : Rumah yang kita bangun bukanlah sebuah masa lalu
              Ibu yang senantiasa mengayomi kita bukanlah sebuah masa lalu
              Saudara – saudari yang berjuang bersamamu bukanlah masa lalu
              Misi yang pernah kita emban bukanlah masa lalu
              Bagi kami, keberadaan dirimu bukanlah masa lalu

              Tidak ada sesuatu yang menjadi masa lalu
              Tidak ada seorangpun yang menjadi masa lalu
              Semua itu akan tetap ada
              Dan selalu akan ada
              Selamanya tetap ada

  Janganlah menyiksa dirimu, berikanlah kesempatan bagi dirimu sendiri.
  Kami yakin dan percaya . . .
  Dirimu adalah pemenang kehidupan
  Tidak ada masalah yang sanggup meruntuhkan kekokohanmu
  Dirimu hanya butuh waktu untuk bertenang
  Setelah itu, kami yakin dirimu akan segera bangkit & melangkah
  Kami yakin bahwa dirimu bisa melaluinya
  Ingatlah . . , kami akan selalu ada untukmu
  SELALU . . . ADA . . . UNTUKMU . . .

 Janganlah lupa, dirimu memiliki tempat untuk kembali.
 Berikanlah kesempatan bagi dirimu sendiri – Give yourself a chance.

Anak-anak Ibu yang telah kembali ke Rumah (Kami menunggumu)