Hari ini, putraku merayakan ulang tahunnya yang
pertama. Sebagai orang tua, hal ini tentulah sangat membahagiakan. Mengingat
kembali kenangan saat Ibunya melahirkannya dengan penuh perjuangan, melihat
perkembangannya dari hari ke hari, menikmati setiap tumbuh kembangnya, serta
berinteraksi dengan segala tingkah polanya.
Pesta telah usai, sang-raja-sehari juga telah lelah menikmati
kemeriahan, kini saatnya bagi sang raja cilik untuk menikmati empuknya
pembaringan dan menyisakan segunung kesenangan yang diberikan oleh para
undangan untuk dikerjakan esok harinya (tidak ada tugas yang lebih menyenangkan
bagi seorang anak kecil selain memenuhi hasrat keingintahuannya akan isi “kotak
misteri” yang diberikan oleh para undangan).
Pada saat menyusun seluruh kado tersebut, secarik
kertas yang ditempelkan pada permukaan salah satu bingkisan membawa pikiran
saya terbang melayang jauh ke belakang, tepatnya pada saat saya masih aktif
sebagai anggota Qing Shan. Secarik kertas dengan tulisan yang singkat dan
sederhana, namun cukup padat dalam menyampaikan maknanya. Kertas tersebut
berisi doa dan harapan dari sang undangan bagi masa depan Kenzie, agar kelak
Kenzie bisa menjadi Laskar Maitreya.
Kira-kira beginilah isi suratnya :
“Ini adalah
langkah pertama bagimu dalam mempelajari dan merasakan kehidupan, seluruh
keluargamu menaruh harapan yang besar pada masa depanmu yang gemilang. Saya
juga mendoakan yang terbaik untukmu, dan yang terpenting, jadilah Laskar yang
tangguh dalam mengemban Misi Suci Kakek Guru kita. Saya akan menantikan hari
itu”
Surat ini membuat saya merenung sejenak, dahulu saya juga
merupakan salah seorang Laskar Maitreya yang berjuang dalam mengemban misi suci. Seorang laskar
yang tidak berjuang di medan perang dengan memegang senapan, melainkan berjuang
di atas panggung dengan segenap jiwa raga dan penuh keceriaan dalam membawakan
kabar sukacita Buddha Maitreya kepada masyarakat awam. Lima tahun memang waktu
yang terbilang singkat, tetapi sarat dengan makna.
Saya hanya ingin menyampaikan kepada Laskar Maitreya
yang saat ini masih aktif, baik dalam Qing Shan maupun Qing Xi. Saudaraku
berbanggalah karena Anda telah turut berkarya di dalam misi suci ini, meskipun tampak
dari penampilan luar hanyalah sebuah tarian belaka tetapi misi yang terkandung
di dalamnya amatlah
suci dan mulia. Mungkin saat ini sebagian dari saudaraku masih belum terlalu
mengerti betapa agungnya misi suci ini, tetapi tetaplah berkarya, tetaplah melangkah dengan tegar
dalam menghadapi segala tantangan.
Suatu saat, Anda akan mengerti betapa pentingnya peranan Anda dalam membawakan
kabar sukacita Buddha Maitreya.
Bagi saudara seperjuanganku ,yang berjuang pada era
yang sama, suatu saat Anda juga pasti akan menjadi Alumni Qing Shan seperti
kami. Jika saat itu terjadi, janganlah bersedih karena panggung tidak lagi menjadi
bagian dari perjuanganmu,karena masih banyak lagi kesempatan yang
membutuhkan dirimu. Mungkin pada awalnya Anda akan merasakan sebuah kehampaan
dalam hidup, merasa tidak lagi berguna karena waktu Anda akan banyak tersita
sebagai akibat dari hal yang baru di dalam hidup Anda. Anda mungkin akan merasa bagai veteran perang yang
duduk di kursi goyang menyaksikan perjuangan generasi penggantimu. Jangan
khawatir sobat, karena itu hanyalah sementara. Anda sedang berada pada masa
transisi yang mungkin memerlukan sedikit waktu untuk menyesuaikan diri sebelum
terjun ke arena yang baru. Namun janganlah lupa, Anda memiliki misi mulia
lainnya, yaitu mendidik
generasi penerus Anda agar kelak juga
bisa mengikuti jejak Anda dan menjadi salah satu Laskar Maitreya yang tangguh,
yang bahkan sanggup berkarya di setiap kesempatan
yang ada.
At least of my
words, fokuslah pada kesempatan yang ada saat ini. Mumpung
masih belum menjadi Alumni, pergunakanlah waktu dan perhatian Anda untuk
berjuang habis-habisan dalam misi suci ini. Saudaraku, generasi membutuhkanmu, sejarah
membutuhkanmu, dunia membutuhkan, umat manusia membutuhkanmu, negara
membutuhkanmu, masyarakat membutuhkanmu, keluarga membutuhkanmu, setiap insan
membutuhkanmu.
I miss all of
u so much guy’s & gal’s J
Note : 老大,yang benar itu
“sweet
dreams” bukan “sweat dreams”, except if you really
mean it J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar