Kamis, 16 Oktober 2014

Angelica's Growth

Friday, 17 October 2014

     Sekarang ini Angelica sudah berumur 5 bulan menuju 6 bulan, dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini? Mari kita lihat perkembangannya di bawah ini :


  1. Angelica sudah bisa tengkurap sendiri pada awal umur 4 bulan, proses belajar tengkurapnya terbilang cepat apabila dibandingkan dengan abangnya Kenzie
  2. Pada umur 5 bulan Angelica sudah mulai belajar untuk merayap maju & memutar. "Merayap"? Yah benar "MERAYAP", karena Angelica masih lebih menggunakan kekuatan tangannya untuk bergerak maju & memutar, sedangkan kekuatan kaki hanya digunakan sesekali saja. Seringkali kombinasi gerakan tangan & kaki pada saat merayap menyebabkan Angelica terjungkal ke samping.
  3. Saat ini Angelica juga sedikit - sedikit sudah mulai bergumam & menunjukkan emosinya misalnya tertawa ngakak saat Kenzie mengajaknya bermain, menangis keras saat merasa kesepian / merasa tidak nyaman.

     Kalau dilihat - lihat, sepertinya Angelica ini adalah tipe anak yang short temper alias emosian, soalnya kalau merasa tidak nyaman sedikit saja sudah nangis meraung-raung. Pernah suatu kali Angelica dibawa periksa ke dokter karena batuk & pilek, saat itu dokter sedang memeriksa kondisi badan Angelica dengan menggendongnya, mungkin karena merasa tidak nyaman atau tidak mau digendong orang asing, Angelica langsung saja menangis dengan keras. Pada saat kembali digendong oleh Grandma, Angelica tampak menunjukkan raut wajah yang cemberut sambil terus memelototi dokternya. Kesannya seperti marah terhadap dokternya. Wah . . . atuuuuut ^^"

Just for information, Angelica sudah diinisiasi pada hari Rabu, 08 Oktober 2014, bertepatan dengan hari Pengagungan Tuhan YME untuk musim dingin. Congrats yah nak, semoga menjadi anak yang taat & rajin beribadah

Angelica Renata Tam (6 month)

Angelica & Kenzie

Lontong Sayur Vegan

Lokasi : Kantin Vegan Riau Happy
              Jl. H.Guru Sulaiman Gg. Raya (Sebelah TK Santa Maria)
              Pekanbaru
Menu   : Lontong Sayur
Vegan  : Yes
Price    : Rp. 8.000,-

Ulasan :
Kesan pertama yang dirasakan ketika menikmati lontong sayur ini adalah "damai". Kenapa "damai"?
Karena lontong sayur ini tidaklah sepedas lontong sayur yang selama ini saya makan. Meskipun demikian, rasa pedas yang dihasilkan dari sayur gulainya tetap terasa. Adapun gulai sayurnya menggunakan bahan standar pada umumnya misalnya : tahu, buncis, jagung baby, & ditambahkan dengan saus kacang, yang apabila dipadukan dengan mi kuningnya maka akan sedikit terasa seperti rasa mi kacang.

(+) Lontong sayur ini cocok untuk kaum vegan yang tidak terlalu tahan dengan rasa pedas.
(-) Lontongnya menggunakan lontong khas Pekanbaru, yaitu lontong yang dibungkus dengan plastik dan bukan menggunakan lontong yang dibungkus dengan daun. Perpaduan antara saus kacang dan mi kuningnya mengaburkan rasa dari lontong sayur itu sendiri, karena rasa gulai sayurnya tidak ternikmati secara utuh, kecuali apabila konsepnya memang lontong sayur rasa mi kacang. Hehehehe

NB : Berhubung sudah lapar kronis, lontongnya keburu habis sebelum difoto :p

Rabu, 13 Agustus 2014

Flashback About Qing Shan

Ting-Tong-Ting-Tong
Blackberry saya berbunyi saat saya sedang sibuk di kantor dengan kerjaan yang menumpuk.

"Siapa gerangan yang mengirimkan pesan?" pikirku.

Dengan cepat kuraih gadget kado ulang tahun dari Papa & Mama pada tahun 2012 itu dan kulihat notifikasi di layarnya.

Ada Blackberry Messenger yang masuk.

Tanpa berpikir lagi karena terburu-buru dengan kerjaan, langsung saya buka isi dari BBM tersebut & terpampanglah sebuah gambar dengan pesan singkat di sebelahnya. BBM tersebut dikirim dari seorang teman seperjuangan yang sekarang juga telah menjadi seorang "veteran" seperti saya. Mariana, itulah namanya. Seorang Ibu rumah tangga dengan 2 anak laki-laki (akan segera menjadi 3 anak laki-laki) yang tangguh karena sanggup mengurus kedua anaknya seorang diri plus mengurus bisnis onlinenya, sementara suaminya juga bekerja.

Gambar & pesan yang dikirimnya membuat saya menghentikan pekerjaan dan termenung sesaat, mengenang kisah lama. Sebuah kisah manis yang memang pantas untuk dikenang selamanya dan tidak akan pernah terlupa. Kisah tersebut ibarat semangkuk sup herbal, ada rasa manis & pahitnya, namun sangatlah berkhasiat.

Ia mengirimkan gambar sekelompok muda-mudi, lebih tepatnya kelompok tari, yang sedang "on-action" di atas sebuah panggung dengan kostumnya masing-masing. Wajah seluruh anggotanya tampak begitu ceria, penuh dengan semangat & kebahagiaan. Wajah saya terpampang sebagai salah satu anggotanya, dengan ekspresi yang begitu bahagia, sebuah ekspresi yang sangat dirindukan.

Bukan berarti saat ini saya tidak bahagia, namun kebahagiaan yang terpancar dalam gambar tersebut adalah wujud kebahagiaan seorang "pejuang" yang berjuang bersama dengan kelompoknya demi sebuah misi suci yang bersifat universal. Bukan berjuang dengan senapan, bukan berjuang dengan meriam, bukan berjuang bom, apalagi berjuang dengan bambu runcing, melainkan berjuang dengan tarian.

Berjuang dengan tarian? Ah yang beneeeeeeer . . . . .

Iya, memang benar. Kami berjuang dengan tarian, dan misi yang kami perjuangkan bukanlah mengenai perebutan negara, pengambilalihan kekuasaan, maupun berjuang mempertahankan penjajahan dari negara lain, melainkan berjuang untuk menyadarkan jiwa-jiwa dalam setiap insan untuk lebih mencintai, mengasihi, menghargai, dan melindungi setiap kehidupan. Bukan hanya kehidupan pribadi saja, tetapi kehidupan setiap makhluk & alam, melalui lirik-lirik lagu yang keseluruhannya bercerita mengenai penyadaran terhadap diri sendiri dan keindahan alam semesta. Kami memang tidak sama seperti penari lainnya yang lebih mengutamakan pada teknik tarian semata, teknik tarian bukanlah yang utama di dalam tim tari kami (meskipun kami tetap menerapkan teknik dalam menari), yang utama dan terutama dalam tim kami adalah bagaimana caranya agar bisa menyampaikan misi tersebut melalui tarian sehingga penonton bisa menangkap apa yang hendak kami sampaikan, bukan hanya sebagai hiburan bagi mata, istilah lainnya eye-candy. Hal ini agak sulit, tetapi dengan semangat para anggota tim hal ini bukanlah hal yang mustahil.

Cukuplah sampai disitu mengenai misi tarian dan bla, bla,bla lainnya, biarkanlah itu tetap menjadi "urusan dapur" anggota tim yang tidak perlu digembar-gemborkan.

Kembali pada gambar yang dikirimkan oleh Mariana, membuat saya rindu pada masa-masa dulu ketika sedang aktif sebagai seorang penari atau bahasa yang lebih kerennya sebagai seorang dancer. #kibas poni
Yang namanya masalah ataupun kesulitan pastilah tetap ada di dalam kehidupan manusia, karena hanya orang mati yang tidak memiliki masalah duniawi -coz they don't belong to this world anymore-, demikian juga kehidupan di dalam tim. Segalanya ada di dalam tim, sama seperti capcay ataupun rujak, ada canda, tawa, tangis, marah, sedih, geli, kasih, bahkan sampai cinta. Cinta???? yah cinta, tapi itu adalah urusan orang dewasa, biarlah anak kecil yang sedang membaca artikel ini tidak terlalu jauh berpikir mengenainya (hush, belajar gih!).

Di dalam tim, kami tumbuh bersama, kami berkembang bersama, kami melangkah bersama, kami menjalankan misi bersama, kami saling menguatkan apabila ada anggota yang putus asa, kami mengarungi suka-duka bersama sebagai sebuah kesatuan yang utuh & kokoh, bahkan kami pernah nyebur ke kolam besama & mandi hujan bersama (sampai di point ini . . . . . "QING SHAN, I BLOODY MISS YOU ALL !!!!!!" #tearsburst)

Hening sejenak . . . .

Tenang . . . . . . . . . .

Mari lanjut.

Gambar yang dikirimkan tersebut cukup banyak mengorek kenangan lama setelah hampir 5 tahun menjadi almamater bagi tim tersebut dengan masa aktif dulunya sekitar 6 tahun. Ditambah lagi dengan pesan disamping gambar tersebut yang berbunyi :

"Kapan kita bisa seperti ini lagi?"

Saya pun mengetikkan balasan pada tombol qwerty gadget hitam saya.

"Jika anakku sudah berumur 10 tahun & ada panggilan untuk reunion-comeback-show, saya pasti akan kembali"

"Saya juga he..he..he.." balasnya cepat.

Sebelumnya saya juga sudah mendapatkan konfirmasi dari beberapa "veteran" yang menyatakan akan kembali menunjukkan aksinya bersama jika memang ada reunion-show. Semoga saat itu otot-otot, sendi-sendi, dan tulang belulang saya masih bisa diajak untuk bernegosiasi sebagaimana layaknya saat masih muda dulu #tiba-tiba merasa tua

Argh, BBM singkat tadi cukup banyak menyita waktuku.
Dengan cepat kukembalikan Berry Hitam tersebut ke pembaringannya di dalam laci & segera melanjutkan kesibukan yang tertunda. Semoga kerjaannya bisa dikebut hari ini.

Kenzie Goes To School

Thursday, 07 August 2014

Hari ini adalah hari pertama Kenzie menjalani kehidupannya sebagai anak sekolahan. Memang masuknya agak telat dikarenakan pada rencana awalnya Mommy & Daddy akan memasukkan Kenzie ke sekolah pada awal tahun 2015 biar gak kelamaan di sekolahan sehingga banyak masa bermainnya, lalu kenapa masuk di August 2014? Begini ceritanya.

Pada pertengahan bulan Juli, saat itu Mommy masih cuti, Daddy & Mommy iseng-iseng pergi ke sekolahan untuk menanyakan informasi mengenai tata cara pendaftaran murid baru, sistem pendidikan, dan lainnya. Oleh kepala sekolah disarankan untuk langsung masuk saja karena kalau masuk di awal 2015 sudah ketinggalan mata pelajarannya sebanyak 1 term. Setelah dipikir-pikir, sepertinya 1 term tuh lumayan jauh juga yah. Dengan demikian maka Mommy & Daddy memutuskan untuk mempercepat memasukkan Kenzie ke sekolah saja, lagipula Kenzie yang masih berumur 2 tahunan diizinkan untuk masuk ke kelas untuk anak umur 3 tahunan (logikanya, Kenzie akan lebih cepat belajar dibanding anak seumurannya). Berhubung sudah mau dekat libur Lebaran, maka masuknya setelah selesai libur Lebaran saja. Yah, ada bagusnya juga sih sehingga Mommy & Daddy sempat mempersiapkan segala keperluan sekolahnya (beli tas sekolah 2 unit :D). Sebelum mulai masuk sekolah Kenzie sudah dibawa ke taman bermainnya untuk bermain ayunan, dan lain-lain supaya membiasakan Kenzie dengan suasana sekolahan & membangun image positif mengenai sekolah pertamanya. Kelak, taman bermain inilah yang akan menjadi motivasinya untuk pergi ke sekolah dengan semangat.

Hari Pertama Sekolah (1st Day Trial)
Kenzie menangis sejadi-jadinya saat ditinggal Mommy keluar sebentar untuk kembali check log di kantornya, padahal saat itu Daddy juga menemani Kenzie di dalam kelas. Alhasil Kenzie memilih untuk menunggu Mommy diluar kelas bersama dengan Daddy yang memegang sapu tangan yang 90% penuh dengan ingus Kenzie, setelah Mommy kembali barulah Kenzie mau masuk kelas & mengikuti pelajaran hingga selesai.

Hari Kedua Sekolah (2nd Day Trial)
Setelah dinasehati Mommy saat masih di rumah, hari ini sudah agak mendingan. Meskipun masih menangis tetapi tetap mau tinggal di dalam kelas dengan ditemani Daddy & kali ini hanya menangis sebentar saja. Tangisannya kembali meledak saat Daddy mencoba untuk meninggalkannya sendiri di dalam kelas & menunggunya di luar kelas, ternyata Kenzie masih belum siap untuk ditinggal sepenuhnya. Dalam hal mengikuti pelajaran, hari ini Kenzie masih individualis alias sibuk sendiri, tidak mengikuti arahan gurunya.

Hari Ketiga Sekolah (3rd Day Trial)
Hari ini lebih baik dari dua hari sebelumnya, karena Kenzie sama sekali tidak nangis saat ditinggal Mommy (Daddy tetap mendampingi di dalam kelas). Memang ada menunjukkan raut wajah sedih seakan hendak menangis, tetapi tidak menangis. Gooooood . . . .

Hari Keempat Sekolah (1st day as Official Student)
Hari ini Kenzie kembali meneteskan air matanya saat ditinggal Mommy, tetapi cuma merengek tidak menangis. (Sebentar doang koq). Kenzie juga sepertinya sudah mulai bisa mengikuti arahan gurunya di dalam kelas & ikut beraktivitas seperti murid-murid lainnya. Masih sama seperti sebelumnya, Daddy tetap setia mendampingi di dalam kelas hingga Mommy kembali.

and Kenzie's school life begin . . . .

Note : Setiap pulang sekolah, Kenzie tetap harus singgah terlebih dahulu untuk bermain di taman bermainnya.

Rabu, 25 Juni 2014

Lo Mie "Non Hebal"

Lokasi             : Ashlyn Vegetarian
                          Jl. Setia Budhi (Depan Kantor PLN)
                          Pekanbaru
Menu              : Lo Mie
Vegan             : by request
Price               : Rp. 10.000,-
Ulasan            :

Kesan pertama ketika melihat lo mie ini adalah : “kecap manis tumpah, kalau nggak pasti lagi diskon besar-besaran” dikarenakan warna kuahnya yang hitam pekat. Lo mie ini berisi mie kuning, tahu goreng, potongan cabe rawit, potongan bakwan goreng, taoge, dan disiram dengan kuah kental yang berisi potongan kulit kembang tahu goreng. Ada hal yang tidak biasanya pada lo mie yang satu ini, apabila kuah lo mie seharusnya terdapat potongan herbal cina, lo mie yang satu ini malah tidak ada potongan herbalnya sama sekali. Saya tidak bisa menemukannya meskipun sudah “mengobok-obok” isi  kuah tersebut.

Tepat seperti dugaan saya, dari hitam pekatnya kuah lo mie ternyata rasa kuahnya juga sangat manis sekali. Potongan bakwannya terasa gurih & nikmat, cocok dengan kuah kentalnya yang manis. Lo mie ini mendobrak kelaziman lo mie pada umumnya, yaitu “non herbal”. Saya tidak tahu apakah ini memang disengaja sebagai “signature” alias “speciality” nya Ashlyn Vegetarian atau terjadi “kecelakaan” di dapurnya, yang pasti kuahnya tidak terasa seperti lo mie pada umumnya, terasa sangat manis & tanpa rasa herbal.

Bagi penyuka rasa manis yang tidak tahan dengan aroma herbal tetapi ingin menikmati lo mie, silahkan mencoba lo mie yang satu ini.

Lo Mie "Non Herbal"

Selasa, 10 Juni 2014

Mi Pangsit

Lokasi              : Hokky 88
                          Jl. Karet (Seberang barisan Vihara Dharma Loka)
                          Pekanbaru
Menu              : Mi Pangsit
Vegan             : Yes
Harga              : Rp. 10.000,-
 Ulasan            :

(+) Mi pangsit di sini seperti mi pangsit pada umumnya yang berupa mi pangsit dengan sayur sawi, proteina kecap manis, taoge, dan daging barbeque vegetarian, plus pangsit. Yang menjadi pembeda dari mi pangsit ini dengan mi pangsit lainnya adalah pangsitnya menggunakan pangsit rebus, bukan berupa pangsit goreng seperti yang jamak terdapat pada menu mi pangsit di Pekanbaru, dan pangsit yang diberikan juga tidaklah pelit. 2 biji Bung. Hehehehe
(-) Dari segi rasa, kuah mi pangsit ini tidaklah terlalu memberi rasa pada mi pangsitnya, demikian juga dengan proteina kecapnya yang diharapkan sebagai pemberi rasa juga terkesan “mandul” dikarenakan aroma kecapnya kurang meresap ke dalam proteinanya. Baik proteina maupun daging barbeque vegetariannya masih membawa aroma aslinya tanpa adanya sentuhan pengolahan kembali. Isi dari pangsitnya juga tidak padat / kenyal, & hancur begitu saja ketika berada di mulut, tidak terasa teksturnya.


Bagi penyuka rasa yang “aman” & ringan alias tidak terlalu spicy, maka mi pangsit ini boleh dicoba.

Mi Pangsit

Kamis, 29 Mei 2014

Emie Medan Sensasional


Lokasi             : RM. Sempurna
                         Jl. Sempurna No. 5 (bisa masuk dari Jl. Kayu Manis & Jl. Kulim)
                          Pekanbaru
Menu              : Emie Medan
Vegan             : Yes
Price               : Rp. 10.000,-
Ulasan            :

(+) Mie kuningnya gemuk & kenyal, serta tidak terasa aroma air kapur yang kadang terdapat pada mi kuning. Kontur mi kuningnya agak sedikit keriting sehingga menambah sensasi ketika berada di dalam mulut. Rasa rempah dari kuahnya cukup berasa, dan kerenyahan krispynya terasa pas : garing. Sepertinya rumah makan ini konsisten dengan tahunya yang menggunakan tahu dari Medan sehingga tidak menemukan rasa asam khas tahu Pekanbaru yang kadang dapat merusak rasa dari masakan itu sendiri. Kentang goreng yang 85% matang seolah-olah memberikan sensasi tersendiri pada setiap gigitannya.

(-) Perpaduan kuah kental yang dicampur dengan potongan crispy, kentang goreng, tahu goreng, daun sup, dan taoge boleh terbilang berpadu dengan cukup serasi andai saja taoge yang digunakan tidak terlalu gemuk sehingga aroma langu yang dihasilkan tidak terasa seperti hendak  “merebut” rasa rempah dari kuahnya. Sepertinya mereka ingin memberikan sensasi tambahan dengan taoge renyahnya, tetapi rasa langu pada taogenya malah mengurangi kenikmatannya.


Well, emie Medan boleh terbilang sensasional mengingat sensasi yang dihasilkan oleh setiap gigitan yang bersumber dari mie dan kentang gorengnya. Ide taoge renyahnya juga sebenarnya tidak jelek tetapi menghilangkan bau langu pada taoge adalah sebuah masalah yang harus diatasi. 


Selasa, 27 Mei 2014

FULL MONTH ANGELICA

Sunday, 25 May 2014

    Hari ini Angelica mengadakan acara syukuran full month-nya, meskipun lahir di tgl 28 April kemarin tetapi full month-nya diadakan lebih awal, karena untuk anak perempuan memang lebih awal.
Sejak pagi semuanya sudah sibuk untuk persiapan acara full month Angelica, Grandma sibuk mengambil pesanan, Grandpa sibuk masukin kue ke kotak, Daddy sibuk mau pergi jemput tukang pangkas & mau pergi hantaran, Mommy sibuk urus Angel, Aunty collapse gara-gara kecapekan semalamnya, & Brother Kenzie sibuk tidur. Hahaha...

     Seperti acara full month pada umumnya, Angel juga dibotaki oleh tukang pangkas, alhasil Angel yang tadinya cantik dengan rambutnya menjadi Botak Keneng. Hahaha....
Oh ya, selain nama Indonesia, Angel juga punya nama mandarin lho. Namanya 谭安妤 (bacanya : Tan An Yu), nama itu diberikan oleh Grandma setelah mengutak-atik kamus mandarin, panggilannya An Yu. Ingat yah nak, nama di belakang itu adalah 妤 (Yu), bukan 好 (hao), bentuk tulisannya memang hampir mirip tetapi cara baca & artinya berbeda. By the way, congrats yah nak :)

Proses "Membotak"

The Real Lontong Medan

Lokasi              : RM. Sempurna
                          Jl. Sempurna No. 5 (bisa masuk dari Jl. Kayu Manis & Jl. Kulim)
                          Pekanbaru
Menu              : Lontong Medan
Vegan             : Vegan
Ulasan            :

(+) Kesan yang didapat ketika menikmati suapan pertama adalah “Medan Banget”. Yup, lontong Medan ini memang terasa sama persis dengan lontong yang ada di kota Medan. Maklum saja, secara pemilik rumah makan ini juga adalah orang Medan tulen (Horas Bah!!). Lontong tersebut menggunakan kuah santan yang pekat & juga campuran sayuran yang dimasak dengan tauco, antara lain : labu jepang, tahu goreng, tempe, wortel, sayur nangka, buncis, serundeng kentang, dan tidak lupa ciri khas utama lontong Medan yaitu tauco. Walau penampilannya terlihat “seram” karena minyak dari santan yang berpadu dengan merahnya cabe giling sewaktu memasak kuahnya, sebenarnya rasanya cukup “damai”, tidak terlalu pedas, dan agak asin sebagai bagian dari rasa tauconya. Tahu yang dipakai juga tidak terasa asam sebagaimana biasanya pada tahu Pekanbaru. Akan lebih nikmat lagi apabila lontong ini dimakan dengan kerupuk cabe bundar khas Selatpanjang, rasanya benar – benar maknyuss. Satu lagi yang menjadi kelebihan lontong Medan ini, lontongnya menggunakan lontong yang dibungkus daun dan bertekstur lunak, benar – benar khas Medan, beda dengan lontong Pekanbaru yang menggunakan kantong plastik dan terasa agak keras.

(-) Bagi penderita kolesterol mungkin akan merasa takut untuk menikmati lontong Medan ini dikarenakan kuah santannya yang pekat & berminyak.

Benar – benar lontong Medan yang “Medan Banget !!” hanya dengan harga Rp. 11.000,- bisa memenuhi kerinduan akan rasa Medan tanpa harus pulang ke Medan.


NB       : Saya adalah orang Medan yang “terdampar” di Pekanbaru :p

Lontong Medan RM. Sempurna

Jumat, 23 Mei 2014

Catatan Kuliner Vegetarian Pekanbaru

Sebenarnya sudah lama terbesit keinginan untuk menerbitkan blog bertema kuliner vegetarian mengingat saya sendiri adalah seorang vegetarian dan juga merupakan seorang pecinta kuliner yang hobi makan. Saya juga termasuk orang yang kritis terhadap cita rasa suatu masakan (vegetarian tentunya), dan juga hobi terhadap dunia sastra & karya tulis, maka lengkaplah kombinasi hal tersebut dalam memantapkan niat saya untuk membuat blog yang bertema kuliner vegetarian. Untuk sementara blog ini dikhususkan untuk kuliner vegetarian wilayah Pekanbaru, mengingat saya berdomisili & beraktivitas di kota ini, tetapi tidak tertutup kemungkinan kedepannya saya akan memuat mengenai kuliner di kota yang lain karena kadang saya juga berpergian keluar kota.

Sebagai artikel perdana, saya akan mengulas mengenai sarapan yang sedang ada dihadapan saya :

Lokasi             : ASHLYN VEGETARIAN
                         Jl. Setia Budi (depan kantor PLN)
                         Pekanbaru
Menu              : Miso
Vegan             : By request
Ulasan            :

(+) Kuah miso-nya ketika dicicipi secara terpisah kurang terasa aroma rempahnya, tetapi setelah dicampur dengan mi kuning & bihun-nya menghasilkan kombinasi rasa yang gurih & nikmat. Bagi penyuka rasa pedas bisa juga menambahkan lebih banyak cabe rawit giling yang menambah “greget”nya. Ditambah lagi dengan kerupuk ubi pedas & taburan potongan crispy yang renyah, rasanya sungguh pas sekali.

(-) Seperti masalah kebanyakan yang ditemui di kota Pekanbaru, tahu goreng yang digunakan masih terasa asam (rasa khas tahu Pekanbaru) sehingga ketika dimakan bersamaan dengan mi & kuahnya akan sedikit merusak rasanya. Mi kuning yang dipakai juga agak kurang sesuai karena menggunakan mi kuning kurus yang biasa digunakan untuk mi goreng, tekstur mi kuningnya juga agak terasa sedikit keras & kering. Yah, mungkin itu karena menggunakan mi kuning untuk mi goreng.


Secara overall dengan mengesampingkan kekurangannya, miso di tempat ini boleh terbilang cukup nikmat dengan harga Rp. 9.000,- per porsi.

NB : Maaf fotonya tidak diposting karena miso-nya keburu habis ketika saya makan sambil menulis blog ini :p

Jumat, 09 Mei 2014

Welcome ANGELICA RENATA TAM

Friday, 09 Mei 2014

     Dalam rangka menyambut kelahiran anggota baru kita, Daddy berencana untuk membuatkan satu artikel di blog ini, tetapi setelah dilihat ternyata blog ini sudah lama tidak di update. Berbagai macam kendala maupun (kem)alasan diutarakan menyangkut hal ini. Bayangkan di tahun 2013 Daddy hanya mengupload tiga, sekali lagi TIGA, artikel saja. TIGA !! (lagi ah . . . . :3)
Rata-rata alasan sebenarnya adalah rasa malas yang muncul ketika harus merangkai kata membuat artikel.
Heheheh . . . .

Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk browsing, download, & nonton film :p

EHEM !!
To the point aja deh.

     Artikel blog kali ini Daddy dedikasikan untuk anggota baru di dalam keluarga kita, yaitu ANGELICA RENATA TAM, yang lahir pada tanggal 28 April 2014. Sebenarnya Angel diperkirakan lahir pada tanggal 15 atau 16 April 2014, tetapi akhirnya molor 12 hari. Padahal Daddy mulai siaga & was-was ketika Mommy sudah memasuki perkiraan masa bersalin, akhirnya Daddy melalui hari demi hari dengan perasaan khawatir & tidak tenang karena Angel ternyata memilih untuk lebih lama ngadem di rahim Mommy. Pada hari kelahiran Angel, proses persalinan Mommy  boleh terbilang lebih gampang dibandingkan pada saat akan melahirkan Kenzie, tetapi masa kontraksi saat akan melahirkannya lebih lama.

     Mommy menghadapi proses persalinan hanya ditemani oleh Daddy saja, karena pada saat itu Grandma & Aunty harus menjaga Kenzie di rumah, karena Kenzie tidak bisa dibawa serta ke rumah sakit (takut ngerusuh). Proses kelahiran Angel ditangani oleh Dr. Elita Gustiana Ardi Sp.Og dengan sangat baik. Dokter Elita-lah yang menangani Mommy selama proses kehamilan hingga proses kelahiran Angel, sehingga Angel bisa terlahir dengan selamat & sehat. Untuk berikutnya Angel akan selalu dikontrol kesehatannya oleh Dr. Jasril Yaunin, seorang dokter spesialis anak yang juga mengontrol kesehatan Kenzie.

     Baiklah ! Berikutnya Daddy akan menginformasikan mengenai asal-usul & arti dari nama Angel.
Ketika hasil USG menyatakan bahwa janin yang dikandung oleh Mommy berjenis kelamin perempuan, Daddy mulai memikirkan karakteristik nama yang akan diberikan. Daddy ingin janin yang dikandung oleh Mommy kelak menjadi seorang wanita yang anggun, cantik, & gemulai, maka mulai dari sanalah Daddy rajin browsing & membaca buku nama (CHEZH !! Padahal cuma sekali browsing & sekali baca =.=!). Setelah mencari kesana-kemari & membaca buku nama akhirnya diputuskanlah nama Angelica Renata yang keduanya berasal dari bahasa Italia. "Angelica" berarti malaikat / bidadari, memiliki karakteristik seperti malaikat / bidadari, sedangkan "Renata" artinya lahir kembali, sehingga apabila disatukan maka "Angelica Renata" berarti "Malaikat / Bidadari yang dilahirkan kembali". Sebagai tanda penerus generasi Daddy maka ditambahkanlah marga "Tam" di belakang namanya, sehingga namanya menjadi ANGELICA RENATA TAM.

     Dengan nama ini, Daddy & Mommy mendoakan agar kelak Angel menjadi seorang perempuan yang cantik, anggun, & berkepribadian baik seperti bidadari yang turun dari surga.

Akhirnya Daddy, Mommy, brother Kenzie, Grandma, Grandpa, & Aunty mengucapkan :
"WELCOME ANGELICA RENATA TAM ^^,"



The-Newborn-Angelica Renata Tam


Angelica Renata Tam (08 May 2014)