Kamis, 08 September 2011

WELCOME KENZIE RAPHAEL TAM !

Friday, 2nd September 2011
     Setibanya di rumah sakit Eka Hospital, Mommy segera dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa oleh dokter & perawat. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa memang sudah ada tanda-tanda awal Mommy akan melahirkan, tetapi masih ada tenggat waktu +/- 12 jam hingga benar-benar melahirkan, maka Mommy disarankan untuk kembali pulang ke rumah. Dengan demikian, maka Mommy kembali pulang ke rumah. Setibanya di rumah, kontraksi Mommy kian menjadi, dari 15 menit sekali menjadi 10 menit sekali. Saat jam menunjukkan 02.50 WIB, kontraksi Mommy sudah menjadi 5 menit sekali. Daddy bisa mengetahuinya karena Daddy memberikan jari tangan Daddy untuk dipegang oleh Mommy, sehingga setiap kontraksi datang, Mommy akan meremas jari tangan Daddy. Semakin sakit kontraksi, maka semakin kuat Mommy meremas jari tangan Daddy.

     Melihat pertanda yang sudah semakin dekat dengan kelahiran, maka Daddy kembali membangunkan Grandma agar bersiap-siap kembali ke rumah sakit. Grandma langsung membangunkan Grandpa &Aunty, dan mereka langsung bersiap-siap. Kontraksi Mommy terasa sangat sakit, sampai susah untuk berjalan. Daddy membantu menuntun Mommy turun ke bawah. Setiap terasa sakit, Mommy akan berhenti sejenak dan Daddy memeluk Mommy untuk membantunya agar tetap bisa berdiri. Setibanya di rumah sakit, Mommy langsung diinfus & diantar ke kamar observasi ditemani oleh Daddy & Grandma, sedangkan Grandpa &  Aunty diminta oleh Grandma untuk pulang dan kembali tidur saja. Saat berada di dalam kamar observasi, Mommy terus menerus kontraksi secara berkala, semakin lama semakin kuat (sampai jari tangan Daddy menghitam karena darah tidak bisa mengalir akibat kerasnya remasan tangan Mommy). Daddy sampai menangis saat melihat penderitaan Mommy, saat rasa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi Mommy jadi tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak mengeden, padahal suster rumah sakit memberitahukan untuk tidak boleh mengeden sebelum waktunya melahirkan. Alhasil mulut rahim Mommy menjadi agak bengkak.

     Akhirnya pada jam 5 pagi dokter datang juga, Daddy kaget begitu melihat dokter yang akan menangani proses kelahiran Kenzie. Dokternya gemuk, besar, dan hitam, (Wheeewww . . O.o) namanya Dr. Andri Putranda Aswar SpOG, dokter jaga saat itu (Hajar Aswad?), sedangkan Dr. Elita sedang sakit jadi tidak bisa hadir untuk membantu proses kelahiran Kenzie. Sebagai catatan, biasanya Mommy kontrol kandungan dengan Dr. Haliliarti SpOG, setelah 7 kali kontrol dalam 7 bulan, tiba-tiba susunan dokter di rumah sakit Eka Hospital diganti, sehingga Dr. Haliliarti SpOG tidak lagi praktik di rumah sakit tersebut. Untuk kontrol selanjutnya Daddy & Mommy mempercayakannya kepada Dr. Elita G.A. SpOG. Dr. Elita sangat ramah dan mau berbagi informasi tanpa ditanya, sehingga saat pertama kali dikontrol dengannya langsung ketahuan kalau berat badan Kenzie hanya 2,2kg, padahal normalnya sudah harus 2,5kg, maka Dr. Elita pun menyarankan Mommy untuk makan icecream (kata Mommy :"aseeek") tiap malam selama 2 minggu & itu berhasil meningkatkan berat badan Kenzie pada pemeriksaan berikutnya.

    Kembali kepada Dr. Andri, saat dokter memeriksa posisi Kenzie, ternyata masih dangkal dan belum bisa dilahirkan sehingga Mommy harus menunggu beberapa jam lagi. Dr. Andri juga menyarankan agar Mommy dioperasi Caesar saja karena tulang panggul Mommy sempit. Mengingat sakit yang dialami Mommy jika menjalani operasi Caesar akan menjadi 2x lipat dibandingkan melahirkan secara normal, maka Daddy menolak & meminta agar dokter mengusahakan untuk lahir secara normal saja. Untunglah berat Kenzie saat itu tidak terlalu besar, hanya 2.6kg sehingga bisa dilahirkan secara normal, tetapi harus menunggu sampai Kenzie siap untuk dilahirkan. Selama menunggu, Mommy terus menerus mengaduh. Daddy mencoba menyarankan Mommy  untuk berdoa kepada Lao Mu & Mi Le Fo agar diberi kekuatan untuk melewati proses persalinan ini, serta mengatur nafas sesuai dengan yang pernah dipelajari di buku-buku kehamilan. Detik demi detik terasa sangat lambat berlalu, akhirnya sekitar jam (cencored) suster membawa Mommy ke ruang persalinan. Daddy tahu, bahwa waktu kelahiran Kenzie sudah semakin dekat, Daddy sedikit merasa lega & Mommy juga sudah mulai bisa mengatur pernapasannya. Selama di dalam ruang bersalin Daddy terus berharap agar semua ini cepat berakhir & Kenzie bisa segera dilahirkan. Ketika suster memeriksa posisi Kenzie, ternyata sudah hampir bisa dilahirkan. Grandma segera meyuapi bubur serta minuman teh manis kepada Mommy agar nanti Mommy memiliki tenaga untuk melahirkan Kenzie.

    Sudah +/- 2 jam sejak Mommy masuk ke dalam ruang bersalin, Daddy melihat sudah ada beberapa suster yang masuk ke dalam ruangan bersalin. Salah satu suster kembali memeriksa posisi Kenzie, dan jawabannya membuat hati semakin lega namun juga ada sedikit rasa takut melihat Mommy menghadapi persalinan. Tidak lama kemudian Dr. Andri juga sudah masuk ke ruang persalinan, dan akhirnya persalinan dimulai 5 menit kemudian. Ketika itu, suster mengajari Mommy cara untuk mengeden, dan Mommy sepertinya cepat belajar meskipun dalam situasi yang demikian. Saat mengeden pertama kali, hanya tampak rambut Kenzie. (Daddy terus memberikan semangat & aba-aba kepada Mommy tetapi tidak diketahui apakah Mommy mendengar aba-aba dari Daddy atau tidak) Mengeden kedua kali, tampak sedikit kepala Kenzie, dan yang ketiga, Kepala Kenzie langsung keluar. Dengan cepat & cekatan Dr. Andri mengeluarkan seluruh tubuh Kenzie. Tangisan pertama Kenzie langsung membahana seisi ruang bersalin begitu seluruh tubuh Kenzie keluar ke dunia ini.

    Para suster dengan cekatan membawa Kenzie untuk sedikit dibersihkan, menimbang, mengukur, & kemudian memberikannya kembali kepada Mommy untuk IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Berada di dalam dekapan Mommy, Kenzie terlihat begitu lucu, dan imut, jari-jarimu kecil namun panjang, demikian juga dengan kuku jari tangan Kenzie yang panjang. Baru saja lahir, tetapi Kenzie sudah bisa buka mata dan melihat kesana-kemari, serta sudah bisa menggenggam jari tangan Grandma & Daddy. Begitu suster mencoba untuk mengangkat Kenzie guna memperbaiki posisi saat IMD, Kenzie langsung mengangis karena tidak mau berpisah dari dekapan Mommy, serta jari tangan Grandma. Selama proses IMD, Kenzie selalu mencoba bergerak, tetapi bukan mendekati puting Mommy melainkan bergeser naik atau turun. Kenzie terus dan terus mencoba, tetapi tidak berhasil bergerak banyak dikarenakan tenaga Kenzie yang masih belum begitu besar. Sesekali Kenzie berhenti karena kelelahan dan mencoba lagi (Kenzie bersin saat mencari puting Mommy. Lucunya . . ). Pada akhirnya Kenzie tetap tidak bisa menemukan puting Mommy, dan akhirnya menyerah dengan mengemut keempat jari tangan kanan Kenzie, sampai bersuara pula. (Dulu waktu Daddy dilahirkan hanya mengemut jempol saja, Kenzie malah mengemut empat jari ! Weleh, weleh . . )

    Sebagai informasi, Kenzie dilahirkan dengan panjang 50cm, berat 2,66kg, lingkar kepala 30cm. Kenzie dilahirkan dengan kondisi sehat tanpa kekurangan gizi apapun, dari Daddy & Mommy yang bervegetarian lebih dari 5 tahun. Saat itu Daddy telah bervegetarian selama 12 tahun & Mommy telah bervegetarian selama 8 tahun. Jadi, Kenzie adalah Bayi Vegetarian.
 
    Sebagai catatan kecil, Saat baru saja keluar dari rahim MommyGrandma langsung mengatakan kalau bibir Kenzie mirip dengan bibir Daddy. (Hahaha, tentu saya Daddy's Boy sih). Nama "Kenzie" berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya Raja yang bijaksana (Daddy mendoakanmu menjadi seorang pemimpin yang bijaksana), sedangkan "Raphael" berasal dari bahasa Ibrani yang berarti yang diurapi oleh Tuhan (Daddy mendoakanmu agar senantiasa berada dalam lindungan Tuhan), dan "Tam" adalah marga Daddy yang menunjukkan bahwa Kenzie adalah penerus dari leluhur marga Tam, dengan demikian nama Kenzie Raphael Tam berarti Raja bijaksana yang diberkati oleh Tuhan




At last, welcome my precious son, Kenzie Raphael Tam
Welcome to this beautiful world
Together with Daddy & Mommy, we will create your amazing life history
Always loving you Daddy & Mommy :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar